DEFINISI
Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang diakibatkan oleh spiroseta
jenis Treponema pallidum. Organisme tersebut masuk kedalam tubuh pasangan
seksual melalui luka pada kulit atau epitel, dan juga melalui luka darah.
PENYEBAB
Sifilis sendiri terjadi karena sering melakukan hubungan seksual dengan
pasangan yang berganti-ganti (kecuali oral seks). Sifilis tidak menular melalui
peralatan makan, tempat dudukan toilet, knop pintu, kolam renang, dan tukar –
menukar pakaian.
Luka pada sifilis terlihat seperti lubang pada kulit dengan tepi yang lebih
tinggi. Pada umumnya tidak terasa sakit, luka akan hilang setelah beberapa
minggu, tetapi virus akan menetap pada tubuh dan penyakit dapat muncul berupa
lecet-lecet pada seluruh tubuh. Lecet-lecet ini akan hilang juga, dan virus
akan menyerang bagian tubuh lain. Pada wanita lesi dapat tersembunyi pada
vagina Sifilis dapat ditularkan dari ibu yang hamil ke janinnya melalui
plasenta.
GAMBARAN
KLINIS
Sifilis primer, waktu rata-rata
inkubasi 3 minggu. Papula yang membentuk ulkus yang tidak nyeri (chancre
primer) terbentuk didaerah inokulasi pada penis atau serviks atau labia. Limfadenopati
inguinal terjadi, dan juga lesi sembuh secara spontan setelah beberapa minggu.
Sifilis sekunder, terjadi
rata-rata 6-8 minggu kemudian dengan ruam makulopapular generalisata (termasuk
ditelapak tangan dan kaki), limfadenopati generalisata, dan kondiloma lata
(plak yang lembab, lebar, dan sangat infeksius didaerah intertriginosa yang
hangat). Gejala sistemik terdiri dari demam, nyeri kepala, dan nyeri
tenggorokan.
Sifilis laten, gejala dan tanda
menghilang. Satu-satunya manisfetasi infeksi adalah pemeriksaan serologis yang
positif. Infeksi SSP asimtomatik pada silifis laten ini umum terjadi.
Sifilis tersier, guma (lesi
granulomatosa yang keras) muncul setelah 3-10 tahun diberbagai tempat, termasuk
dikulit, dimana terjadi ulkus setelah ada kerusakan jaringan kartilago dan
jaringan ikat dibawahnya. Efek dari sifilis tersier ini adalah terjadinya
aortitis, terjadi setelah 10-30 tahun dan menyebabkan aneurisma aorta asendens.
Neurosilifis menyebabkan penyakit dengan spektrum gejala yang luas termasuk:
meningovaskuler (4-7 tahun), general paresis of the insane (10-20 tahun), tabes
dorsalis (15-25).
AKIBAT
Kemungkinan terburuk dari penyakit sifilis ini adalah kemungkinan terserang
PMS lain. Jika tidak dirawat, walaupun secara fisik sudah sembuh, dapat kambuh
lagi karena penyakit ini masih bersarang di tubuh. Jika ini terjadi, maka dapat
menyebabkan kerusakan orak, hati, system syaraf dan dapat menyebabkan kematian.
Sifili dapat mempengaruhi pembentukan fetus pada wanita hamil, sehingga
memperbesar resiko keguguran atau bayi mati dalam kandungan. Diagnosis penyakit
sifilis ini diidentifikasi dengan adanya Treponema pallidum menggunakan
mikroskop lapang gelap pada lesi sifilis primer atau sekunder. Uji serologis,
dilakukan dengan memeriksa LCS pada dugaan neurosifilis.
PENGOBATAN