Anda
pernah merasakan nyeri dada? Atau bahkan sering kali? Sebenarnya apakah nyeri
dada dan penyebabnya itu? Nyeri dada sering kali diartikan sebagai sensasi atau
perasaan tidak enak yang timbul pada bagian dada, yang dapat meluas sampai ke
leher dan perut bagian atas bahkan tembus hingga ke bagian punggung. Sensasi
atau perasaan “tidak enak” ini seringkali digambarkan dengan berbagai ungkapan
;
- Sensasi tajam; seperti diiris-iris atau ditusuk-tusuk
- Sensasi tumpul; seperti ditonjok, diremas yang hilang timbul
- Sensasi terbakar; biasanya diungkapkan dengan rasa seperti terbakar atau “kecabean” ( kena cabai )
- Sensasi seperti ada yang menjalar atau menggigit berkali-kali ( istilahnya “celekit-celekit” )
- Sensasi tertekan; seperti ditimpa benda berat sehingga susah bernafas atau bernafas tidak lega.
Berikut
beberapa penyebab nyeri dada yang penulis sederhanakan :
1.
JANTUNG
a. Angina
Dalam praktek
sehari-hari dokter menerangkannya sebagai “serangan jantung ringan”. Angina
terjadi karena adanya hambatan peredaran darah jantung sehingga suplai oksigen
ke otot-otot jantung tidak lancar. Hal inilah yang menyebabkan nyeri seperti
tertusuk yang berlangsung singkat. Angina dapat dipicu oleh latihan/ kerja
fisik yang berat-berlebihan, keadaan emosional bahkan kekenyangan. Nyeri dada
karena angina ini reda dengan cukup beristirahat. Meskipun demikian,
pemeriksaan lebih lanjut dengan konsultasi kepada dokter tetap disarankan,
apalagi bila sudah sering terjadi.
Inilah yang
biasa disebut serangan jantung yang “sesungguhnya” dalam arti fatal, dapat
menyebabkan kematian. Nyeri pada tingkat ini dirasakan seperti tertekan,
ditimpa beban yang berat, atau sensasi tajam seperti ditusuk yang menjalar ke
bagian leher, lengan sampai punggung. Nyeri ini diakibatkan sudah ada sebagian
otot jantung yang mati karena tidak mendapat suplai oksigen. Nyeri dada semacam
ini biasanya disertai keluhan lain yakni berkeringat dingin, mual, muntah
sampai tidak sadarkan diri dan yang jelas tidak reda dengan beristirahat serta
dapat berlangsung lama.
Berdasarkan
pengalaman penulis yang bekerja di daerah, masyarakat seringkali menyebutnya
dengan “masuk angin duduk”. Nyeri
yang seperti ini memerlukan pertolongan sesegera mungkin.
c. Keadaan inflamasi atau infeksi jantung dan
sekitarnya.
Nyeri dada pada
kasus ini biasanya bervariasi, mulai dari seperti rasa diiris-iris,
ditusuk-tusuk atau bahkan nyeri tajam yang semakin parah bila bernafas. Karena
penyebabnya adalah peradangan ataupun infeksi maka hampir selalu ada keluhan
demam dan rasa lemas-kelelahan.
d. Penyakit jantung yang lain
Misalnya bengkak
jantung yang merupakan komplikasi atau akibat dari penyakit lain seperti
gangguan katup atau darah tinggi yang tidak terkontrol. Nyeri dada ini biasanya
sulit didefinisikan oleh penderita. Biasanya hanya disebutkan rasa tidak nyaman
pada dada, bernafas tidak lega, mudah capek atau nafas tersengal-sengal. Tidak
jarang juga muncul keluhan seperti “melayang”.
2. PARU-PARU
a. Pleuritis
Nyeri dada ini
dirasakan seperti rasa tajam yang muncul saat menarik nafas, batuk dan bersin.
Keadaan ini disebabkan, paling banyak, oleh infeksi, baik oleh bakteri maupun
virus atau dapat juga oleh penyakit lain, seperti SLE, pada selaput paru-dada.
Keluhan demam seringkali menyertai.
b. Pneumonia atau infeksi paru-paru lain
Nyeri dada mirip
dengan nyeri karena pleuritis. Yang membedakan adalah keluhan lain yang
menonjol seperti demam, menggigil dan biasanya batuk berdahak. Pneumonia adalah
infeksi yang disebabkan oleh bakteri maupun virus yang terjadi dalam jaringan
paru-paru itu sendiri.
c. Asma Bronkial
Nyeri dada pada
asma timbul terkadang saja. Biasanya sudah ada riwayat sesak nafas yang
kambuhan. Sesak nafas yang dimaksud adalah nafas yang pendek atau tersengal-sengal.
Sesak disertai bunyi mengi dan batuk.
3.
SALURAN PENCERNAAN
a. Aliran balik Gastro-esofageal ( GERD = GastroEsofageal Reflux Dissease )
Hal ini terjadi
ketika isi lambung tiba-tiba naik (mengalir balik) ke esofagus, sehingga asam
lambung melukai esogafus. Nyeri yang dirasakan seperti rasa terbakar pada ulu
hati yang sangat tajam disertai sensasi “asam” pada mulut.
Penyakit ini
sering terjadi pada kehamilan, pada perokok, orang-orang dengan obesitas juga
makanan yang berbumbu dan asam dapat merangsang aliran-balik ini.
b. Peptic
ulcer
Peptic-ulcer
biasanya diterangkan oleh dokter sebagai luka pada lambung. Nyeri yang
dirasakan biasanya bersifat tumpul, seperti ditonjok atau diremas-remas dan
hilang-timbul yang mengakibatkan mual. Seringkali muncul justru setelah makan.
Penyakit ini sering diderita oleh para peminum alkohol, perokok, dan
orang-orang yang seringkali mengkonsumsi obat-obat pereda nyeri (painkiller). Nyeri biasanya reda dengan
minum antasida atau yang dikenal oleh masyarakat dengan PROMAG®, SANMAG® dan
sejenisnya.
c. Kantung empedu
Nyeri dada pada
gangguan kantung empedu tidak berbeda dengan nyeri dada pada peptic-ulcer,
hanya KHAS pada nyeri ini adalah nyeri yang muncul setiap kali setelah makan
atau menyantap makanan dengan lemak tinggi (berlemak). Nyeri yang dirasakan
seperti sensasi “penuh” atau istilah yang sering dilontarkan adalah “begah”
pada dada kanan bawah atau perut bagian atas. Jika Anda termasuk orang-orang
penyuka daging kambing, sea-food, masakan bersantan-padang dan seringkali
menderita nyeri semacam ini, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan
dokter dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kebanyakan
wanita dengan usia diatas usia 40 tahun, perawakan gemuk dan termasuk usia
subur yang menderita penyakit ini.
4.
PENYEBAB LAIN
a. Tulang rusuk
Tulang rusuk
yang patah ataupun retak menimbulkan nyeri yang bersifat tajam dan
terus-menerus. Riwayat trauma biasanya jelas diketahui. Gangguan pada tulang
rusuk dapat diketahui jelas dengan pemeriksaan radiologi yang paling sederhana.
b. Otot-otot dada
Gangguan pada
otot, misalnya kejang otot dapat menimbulkan nyeri yang terus-menerus tanpa
pola yang khas. Dapat membaik saat istirahat dapat pula tidak. Biasanya pada
pasien yang batuk hebat dan sering atau pada orang yang melakukan gerakan
tiba-tiba atau salah posisi saat bekerja, terjadi kontraksi otot yang
terus-menerus, otot-otot dada dapat kejang atau kaku dan menimbulkan nyeri
seperti sensasi pegal. Tidak jarang nyeri semacam ini mendapat “overtreatment”.
No comments:
Post a Comment