Monday 17 June 2013

MENGENAL, MENDETEKSI DAN MENCEGAH KANKER MULUT RAHIM


DEFINISI


Secara etiologi Kanker Serviks berasal dari kata “Kanker” yang berasal dari Bahasa Latin “cancer” yang artinya adalah kepiting. Istilah “cancer” digunakan karena karena merujuk kepada karakteristiknya yaitu “menjepit kuat” dan memang, biasanya gambaran kanker secara radiologi seringkal menyerupai “kepiting” yakni bulatan dengan capit di sekelilingnya. Sedangkan “Serviks” berasal dari Bahasa Latin juga yaitu “cervix” yang artinya mulut-leher rahim.
Di Indonesia istilah “Kanker Serviks atau Kanker Mulut/ Leher Rahim” tidak asing lagi bahkan seringkali menjadi momok bagi kaum wanita selain Kanker Payudara.


Keterangan gambar :
Gambar pertama  : mulut rahim yang sehat, normal: licin, bewarna merah muda
Gambar kedua     : mulut rahim yang sudah mulai menunjukkan peradangan atau kanker awal
Gambar ketiga     : mulut rahim dengan kanker yang mulai meluas ke leher rahim
Gambar keempat : mulut dan leher yang sudah terkena kanker seluruhnya



PENYEBAB

Kanker Serviks adalah tumor ganas yang paling sering dijumpai pada wanita. Penyebab kanker serviks adalah Human Pappiloma Virus atau biasa disingkat HPV.
HPV tipe 16 dan 18 diteliti merupakan penyebab kanker serviks langsung, sedangkan tipe 6 dan 11 merupakan penyebab penyakit kelamin “jengger ayam” (warts) pada wanita yang meningkatkan resiko untuk berkembangnya kanker serviks. Virus ini menyebar melalui kontak langsung dan mempunyai masa inkubasi sekitar 10 tahun. Itulah sebabnya pada awal-awal terinfeksi, tidak akan ada gejala yang muncul.

FAKTOR RESIKO

Berikut faktor-faktor yang tidak menyebabkan langsung penyakit kanker tetapi meningkatkan berkembangnya kanker serviks.
1.      Berganti-ganti pasangan seksual
2.      Berhubungan seksual usia dini, yakni sebelum usia 18 tahun
3.      Pemakaian kontrasepsi hormonal dalam jangka waktu panjang
4.      Mempunyai banyak anak atau melahirkan lebih dari 3x
5.      Merokok; racun rokok menyebabkan neoplasia/ peradangan kronis pada mulut rahim yang dapat berkembang menjadi kanker
6.      Mempunyai riwayat penyakit kelamin yang lain
7.      Daya tahan tubuh-immune yang lemah; misalnya pada penderita HIV/ AIDS


GEJALA

Gejala dari Kanker serviks yang sering dijumpai adalah;
1. Erosi serviks
Erosi serviks adalah peradangan kronis pada mulut rahim; biasanya pada kasus infeksi penyait kelamin atau kelahiran yang terlalu rapat dan sering. Pada penampakan pemeriksaan inspekulo mulut rahim terlihat bewarna merah terang di beberapa tempat kadang disertai sekret keputihan sampai kekuningan.

2. Perdarahan kontak
Biasanya terjadi saat atau setelah berhubungan badan atau senggama disertai rasa nyeri. Tapi pada beberapa kasus, perdarahan spontan yang bercampur dengan sekret keputihan terjadi saat dilakukan pemeriksaan inspekulo.

3. Perdarahan tidak teratur pada wanita
Pada wanita yang sudah menopause tiba-tiba mendapatkan “menstruasi” kembali yang jumlahnya seringkali tidak banyak dan tanpa disertai keluhan lain. Perdarahan ini sering kali diabaikan. Tidak jarang penderita baru datang berkonsultasi jika perdarahan sudah semakin banyak, bewarna gelap dan berbau tidak sedap. Jika ini yang terjadi, maka biasanya proses kanker sudah masuk ke tahap lanjut yang memerlukan tindakan yang radikal dan tidak mudah.

4. Rasa nyeri
Rasa nyeri yang sering timbul pada perut bagian bawah dan pinggang jangan diabaikan terlebih saat menstruasi atau berhubungan badan. Jika proses invasi sudah meluas maka tidak jarang nyeri semakin hebat bahkan saat serviks disentuh sedikit saja. Pada beberapa kasus dapat dijumpai rasa mual.

5. Peningkatan sekret vagina ( keputihan )
Dalam praktek dijumpai 75% - 85% pasien mengeluhkan adanya keputihan yang tidak biasa atau abnormal. Didefinisikan abnormal jika keputihan ini sudah mengalami perubahan dalam hal warna dan bau. Keputihan yang normal biasanya terjadi menjelang menstruasi dan masa subur. Keputihan yang normal bewarna bening sampai putih, tidak berbau dan tidak menyebabkan gatal. Sedangkan keputihan yang merupakan gejala kanker serviks biasanya bewarna kuning sampai kecoklatan disertai bau yang tidak sedap dan kadang juga disertai darah segar dengan jumlah yang agak banyak.





http://www.doctortipster.com


http://www.smartcape.org.za/women/womans-health/cervical-cancer.html




Keterangan gambar :
Pertama       :  gambaran peradangan kronis disertai keputihan; peradangan seperti ini bisa diakibatkan infeksi kelamin
Kedua      : nyeri pada perut bagian bawah dan pinggang yang sering muncul ketika menstruasi ataupun saat berhubungan 


DETEKSI DINI dan PENCEGAHAN

Deteksi dini yang sangat popular dan memang efektif adalah “pappanicolau smear” atau biasa disebut “ pap smear”. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan sitologi. Metode pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sediaan hapus dari serviks menggunakan sikat halus atau stick khusus yang kemudian diperiksa dibawah mikroskop untuk meneliti perubahan sel. Metode ini disarankan untuk dilakukan setiap setahun sekali pada wanita-wanita yang sudah melahirkan, khususnya usia 30 tahun ke atas.
Pada wanita usia muda, deteksi dini tidak terlalu ditekankan karena secara fisiologis perubahan sel masih dapat kembali ke normal.

Deteksi dini serviks dapat mencegah kanker serviks :
·         75% pada wanita usia 50 – 60 tahun keatas
·         60% pada wanita usia 40 tahun-an
·         45% pada wanita usia 30 tahun-an






Gambar ini menunjukkan jenis pemeriksaan lain yaitu; “punch” biopsy. Pemeriksaan ini jika dicurigai ada “kelainan” lebih lanjut.




Gambar ini menunjukkan jenis biopsi yang disebut “cold cone”. Jenis ini untuk memeriksa sel yang lebih dalam. Bisa juga digunakan sebagai terapi atau tindakan untuk mencegah inflamasi menyebar lebih luas. Biasanya pada kasus neoplasia atau prekanker.
Pencegahan yang sedang digalakkan sekarang ini ialah dengan vaksin. Seperti kita sudah ketahui, vaksin ialah memasukkan ke dalam tubuh virus atau kuman yang sudah dilemahkan dengan maksud agar tubuh membentuk antibodi. Vaksin untuk kanker serviks ini dilakukan sebanyak tiga kali dengan jangka waktu tertentu dengan disuntikkan di otot deltoid atau lengan atas.
Di Indonesia, ada dua vaksin yang sudah tersedia, yakni Gardasil® dan Cervarix®.
Vaksin kanker serviks ini dianjurkan untuk setiap remaja perempuan yang sudah mengalami menstruasi atau pubertas dan dititikberatkan untuk setiap wanita yang sudah melahirkan; tentunya setelah melakukan pemeriksaan pap smear terlebih dahulu.
Vaksin kanker serviks ini sangat efektif tetapi tentu saja tidak menjamin 100% kebal terhadap munculnya kanker serviks. Hal ini dikarenakan ada strain virus lain yang mungkin saja belum diketahui yang dapat mengakibatkan kanker serviks. Karena itu seorang wanita yang saat remaja sudah pernah vaksin tetap disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan pap smear setelah menikah dan melahirkan anak.
Pencegahan lain yang perlu dipertimbangkan adalah pendidikan seks sejak dini untuk remaja, termasuk pentingnya kesadaran “save sex”; termasuk setia pada pasangan dan penggunaan kondom yang benar pada pasangan resiko tinggi.

Yang tidak kalah penting tentunya mempromosikan dan melakukan kebiasaan pola hidup sehat; yakni TIDAK MEROKOK, olahraga secara teratur, mengkonsumsi buah dan sayur yang mengandung anti-oksidan tinggi, seperti; brokoli, seledri, anggur hitam, tomat dan yang lain.

No comments:

Post a Comment