Tuesday 25 June 2013

ADA BENJOLAN DI PAYUDARA? LALU, BAGAIMANA?

Anda, kaum wanita, seringkah melakukan pemeriksaan payudara? Biasanya kaum wanita melakukan pemeriksaan sendiri pada payudaranya di saat mandi. Jika Anda menemukan ada benjolan, lalu bagaimana selanjutnya?
Jika Anda menemukan benjolan pada payudara Anda, selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah menemui dan berkonsultasi dengan dokter. TIDAK PERLU PANIK karena biasanya 80% benjolan pada payudara adalah JINAK, artinya tidak bersifat GANAS-BUKAN KANKER. Jaringan payudara adalah salah satu jaringan yang selalu berubah, hampir sepanjang hidup seorang wanita. Hal ini sangat dipengaruhi oleh faktor hormon estrogen dan progesteron tetapi juga ada beberapa hormon lain yang membentuk siklus menstruasi bulanan.
Ada banyak penyebab benjolan pada payudara; biasanya karena perubahan jaringan seperti yang disebutkan diatas, bisa juga karena riwayat trauma (benturan, contohnya), ataupun infeksi. Benjolan pada payudara ini bisa disertai rasa nyeri tapi kebanyakan tidak.
Mari kita bahas beberapa jenis benjolan pada payudara, mulai dari yang paling sering kita temui. Dan perlu dicata, bahwa apa yang diuraikan di sini adalah TUMOR yang bersifat JINAK, meskipin akan dibahas sedikit tentang faktor resiko dari kanker payudara.

1. FIBROADENOMA (FAM)
  • Jenis tumor yang paling banyak ditemui
  • Paling banyak ditemukan pada usia 20 - 30 tahun, khususnya pada ras Afrika - Amerika
  • Pada perabaan; bentuknya bulat, padat, berbenjol-benjol (rubbery-lump), dapat digerakkan secara halus dan biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri.
  • Merupakan "kelebihan" dari kelenjar susu yang dikelilingi jaringan payudara lain.
  • Terapi : dengan pengangkatan melalui bedah
2. KISTA-SEDERHANA (SYMPLE-CYST)
  • Merupakan kantung yang berisi cairan (fluid-filled sacs)
  • Bisa terdapat satu atau banyak
  • Biasanya akan terasa nyeri HANYA saat menstruasi
  • Bersifat hilang-timbul; kadang teraba, kadang juga tidak.
  • Terapi: dokter akan melakukan "fine needle aspiration", yakni menghisap cairan tersebut keluar melalui jarum yang ditusukkan tepat pada kista, biasanya dibantu dengan panduan USG. Aspirasi ini dapat dilakukan langsung saat konsultasi, karena merupakan tindakan sederhana. Aspirasi atau penghisapan keluar cairan akan menyebabkan kista tersebut kempes dengan sendirinya, dan cairan akan dibiopsi untuk sekedar pemeriksaan lanjutan.
3. TUMOR FIBROCYSTIC
  • Tumor ini terjadi karena adanya perubahan pada jaringan fibrokistik yang dipengaruhi perubahan hormon yang fluktuatif selama siklus menstruasi bulanan.
  • Banyak ditemukan pada rentang usia 30 - 50 tahun
  • Keluhan yang paling banyak ialah teraba beberapa benjolan yang bervariasi ukurannya yang terasa nyeri dan membesar, biasanya menjelang menstruasi.
  • Terkadang disertai keluhan cairan yang keluar puting, seperti air susu (nipple discharge). Keluhan inilah yang sering kali menjadi alasan datang ke dokter.
  • Pada perabaan sering dijumpai massa yang kenyal, bisa hanya satu benjolan tapi berukuran cukup besar atau berjumlah lebih dari satu, ada rasa nyeri yang ringan, dan daerah di sekitar bejolan ini dapat teraba lebih keras.
  • Hampir tidak pernah ditemukan pada wanita yang sudah menopause seiring dengan berhentinya siklus hormon-menstruasi bulanan.
  • Terapi : tidak diperlukan pembedahan karena akan mengecil-menghilang dengan sendirinya jika menopause. Obat pereda nyeri biasanya diresepkan untuk membuat pasien lebih nyaman.
4. INTRADUCTAL PPPILOMAS
  • Biasanya ditemukan pada usia 45 - 50 tahun.
  • Kelainan berupa "kutil" pada saluran kelenjar air susu sekitar puting susu ( bagian dalam). 
  • Bisa menyebabkan ada cairan bercampur darah keluar dari puting susu ( nipple bleeding).
  • Terapi : dengan pembedahan.
5. TRAUMATIC FAT NECROSIS
  • Merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui saluran air susu pada puting susu.
  • Biasa terjadi pada ibu-ibu yang sedang menyusui.
  • Terdapat peradangan disertai bengkak pada area payudara tertentu dan menimbulkan nyeri disertai bengkak pada area payudara tertentu dn menimbulkan nyeri disertai gejala sistemik seperti demam.
  • Terapi : kompres dengan air hangat atau biarkan air hangat mengalir/ mengguyur payudara saat mandi dengan shower. Antibiotik dan obat pereda nyeri dapat diresepkan bila diperlukan. 
6. MASTITIS
  • Merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui saluran air susu pada puting susu.
  • Biasa terjadi pada ibu-ibu yang sedang menyusui.
  • Terdapat peradangan disertai bengkak pada area payudara tertentu dan mnimbulkan nyeri disertai gejala sistemik seperti demam.
  • Terapi : kompres dengan air hangat atau biarkan air hangat mengalir/mengguyur payudara saat mandi dengan shower. Antibiotik dan obat pereda nyeri dapat diresepkan bila diperlukan. 



Saat berkonsultasi dengan dokter, jangan sungkan untuk memberika informasi yang ditanyakan oleh dokter Anda. Karena pada beberapa kasus riwayat anamnesa yang spesifik dan jelas sudah cukup kuat untuk mengarahkan kepada suatu diagnosa. Tetapi pemeriksaan fisik jelas diperlukan. Kaum wanita tidak perlu merasa risih ketika dokter mengatakan untuk melakukan pemeriksaan langsung dengan meraba. Mintalah suami ataupun seorang perawat untuk menemani supaya lebih nyaman. Suasana yang nyaman mebuat Anda rileks dan ini membantu dokter dalam pemeriksaan.
Untuk lebih memastikan, biasanya dokter juga akan meminta dilakukan pemeriksaan lebih spesifik, yakni mammogram ataupun USG. Tidak menutup kemungkinan diperlukan juga pemeriksaan yang lebiih canggih seperti MRI, dsb. Pemeriksaan semacam ini berguna untuk membedakan apakah benjolan tersebut merupakan masa padat atau kista (yang berisi cairan), menentukan posisi ataupun jumlah, pada kasus yang lebih dari satu. 
Terkadang pembedahan dilakukan bukan langsung bertujuan untuk mengangkat benjolan melainkan untuk mengambil contoh jaringan supaya dilakukan biopsi. Pemerikaan biopsi diperlukan untuk menegakkan kepastian apakan tumor jinak atau potensial ganas atau memang ganas. Hasil dari biopsi yang biasanya tidak langsung, jelas sangat berguna untuk menentukan terapi selanjutnya.

PEMERIKSAAN UNTUK MENJAGA KESEHATAN PAYUDARA
  1. Lakukan pemeriksaan mammografi rutin setiap tahun, terutama pada wanita usia mulai 40 tahun.
  2. Wanita dengan resiko tinggi harus memulai pemeriksaan mammografi sedini mungkin secara rutin setiap tahun. Pemeriksaan USG dapat merupakan pemeriksaan tambahan. Dan pemeriksaan MRI payudara HANYA dilakukan bila dicurigai kasus kanker payudara dengan kemungkinan hidyp diatas 20%.
  3. Lakukan pemeriksaan payudara ke dokter setiap tiga tahun mulai usia 20 tahun, dan setiap tahun untuk usia mulai 40 tahun. Tentu saja sebelumnya Anda harus memilih dan memutuskan dokter yang menurut Anda terbaik.
KATEGORI INDIVIDU dengan RESIKO TINGGI


1. RESIKO TINGGI yang MODERATE
  • Semakin TUA usia Anda, maka resiko untuk tumor payudara semakin besar. Data statistik di Amerika (Indonesia belum mempunyai data akurat) menunjukan kemungkinan resiko hampir 50% di atas usia 50 - 65 tahun.
  • Riwayat tumor payudara pada keluarga kandung.
Jika orangtua, kakak, adik perempuan Anda (first degree relatives) mempunyai riwayat kanker payudara, maka resiko Anda untuk terkena kanker payudara akan semakin besar. Dan jika nenek dan orangtua Anda (two-first degree) terkena kanker payudara, maka Anda mempunyai resiko 5x lipat.
  • Genetik
Diketahui bahwa individu yang memiliki gen BRCA 1 dan BRCA 2  merupakan resiko tinggi. (pemeriksaan sangat khusus)
  • Kelainan hasil pemeriksaan biopsi
Yaitu yang disebut perubahan "atypical hyperlasia" pada lobular atau ductal. (Ini memerlukan penerbangan khusus oleh dokter).

2. RESIKO TINGGI yang RINGAN
  • Riwayat keluarga BUKAN kandung yang terkena kanker payudara, misalnya ; adik perempuan ibu, sepupu perempuan.
  • Kelainan pada hasil pemeriksaan biopsi sebelumnya
Biasanya benjolan apapun akan tetap dilakukan pemeriksaan oleh dokter. Sehingga jika hasil yang mempunyai kecenderungan bersifat "ganas" (meskipun awalnya didiagnosa jinak), maka dokter akan memberikan terapi yang lebih tadikal.
  • Usia melahirkan anak pertama di atas 35 tahun atau tidak pernah mempunyai anak, juga menyusui, akan meningkatkan resiko kanker payudara. 
  • Mendapatkan menstruasi sebelum usia 12 tahun
  • Mengalami menopause setelah usia 55 tahun
  • Berat badan berlebih, khususnya penumpukan lemak pada daerah pinggul.
  • Wanita yang seringkali mendapat pemeriksaan radiologi (X-ray)
  • Riwayat kanker selain payudara pada keluarga
  • Konsumsi alkohol
Dibandingkan wanita yang tidak minum alkohol, wanita yang setiap harinya meminum 2-5 gelas meningkatkan resiko 1,5x
  • Terapi sulih hormon.
Wanita yang mendapat pengobatan kombinasi hormon estrogen dan progesteron dalam jangka waktu panjang meningkatkan resiko.
  • Ras
Wanita Caucasian mempunyai resiko sedikit lebih tinggi dibanding Asia, Hispanic dan Native-America.
Tetapi ras Africa-America mempunyai resiko lenih tinggi menderita kanker payudara sebelum usia 40 tahun.

HAL LAIN YANG PERLU DIKETAHUI


Bisakah pria menderita tumor payudara? Jawabannya bisa. Pada beberapa kasus, ada laki-laki yang mengalami pembesaran jaringan payudaranya disertai benjolan persis dibawah daerah puting susu. Keadaan ini JINAK dan disebut GYNECOMASTIA. Keadaan seperti ini seringkali diakibatkan karena mengkonsumsi obat-obat tertentu dalam jangka waktu lama.
Adalah penting bagi setiap wanita untuk memulai melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara manual dengan rutin. Pemeriksaan sederhana ini bisa dilakukan dirumah. Dengan pemeriksaan sederhana, maka berarti tindakan pencegahan sudah dimulai.


Keterangan :
Lakukanlah pemeriksaan sendiri  setiap payudara secara manual, seperti petunjuk gambar di atas.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan berdiri. Gerakan tangan mengikuti arah sesuai pola di gambar atas; yakni vertikal, memutar dan menuju sentral yakni puting susu.

Artikel dan gambar disadur dari berbagai sumber dan
BUKAN milik penulis sendiri.

No comments:

Post a Comment