Sunday 4 August 2013

PENTINGNYA UNTUK TAU , KEMASAN PLASTIK YANG KITA GUNAKAN APAKAH SUDAH AMAN ??


Sering kita jumpai kode-kode di barang plastik. Kode-kode tersebut dikenalkan sejak tahun 1988 oleh The Society of The Plastics Industry, Inc.(SPI) dan kita sebagai pengguna barang dari plastik sepatutnya tahu. Karena ada kalanya barang plastik tersebut tidak cocok bahkan tidak direkomendasikan untuk hal-hal tertentu.
Secara umum tanda tersebut berada diluar, berbentuk segitiga dan didalam segitiga  terdapat angka serta nama jenis plastik dibawah segitiga tersebut.




Kode-kode yang biasanya tertera adalah sebagai berikut:

1.   PET (Polyethylene Terephthalate)
  • Biasanya pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang plastik dengan angka 1 ditengahnya dan tulisan PETE atau PET (Polyethylene terephthalate) di bawah segitiga.
  • Biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus padang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya.
  • Mayoritas bahan plastik PET di dunia untuk serat sintesis (sekitar 60%), dalam pertekstilan PET biasa disebut dengan polyester (bahan dasar botol kemasan 30%). Botol jenis PET/PETE ini direkomendasikan hanya sekali pakai. Karena bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).
2.  HDPE (High Density Polyethylene)

  • Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 ditengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga.
  • Biasanya dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain.
  • HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.
  • HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi.
  • Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.
3.  V (Polyvinyl Chloride)


  • Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 ditengahnya, sera tulisan V-V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang.
  • Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.
  • PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena DEHA ini lumer pada suhu -15oC.
  • Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
  • Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan pelembut, seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).
4.  LDPE (Low Density Polyethylene)
  • Tertera logo daur ulang dengan angka 4 ditengahnya, serta tulisan LDPE.
  • LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.
  • Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu dibawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.
  • Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.
  • Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan kerena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
5.  PP (Polypropylene)

  • Tertera logo daur ulang dengan angka 5 ditengahnya, serta tulisan PP.
  • PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.
  • Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.
  • Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.
6. PS (Polystyrene)

  • Tertera logo daur ulang dengan angka 6 ditengahnya, serta tulisa PS.
  • PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839 oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja.
  • PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain.
  • Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan.
  • Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.
  • Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan serta sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Jika didaur ulang , bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama.
  • Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.

6. OTHER

  • Tertera logo daur ulang dengan angka 7 ditengahnya, serta tulisan OTHER.
  • Other (SAN-styrene acrylonitrile, ABS-acrylonitrile butadiene styrene, PC-polycarbonate, Nylon).
  • Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.
  • PC (Polycarbonate) dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula.
  • Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak system hormon, kromosom, pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas.
  • Dianjurkan untuk tidak dipergunakan untuk tempat makanan atau minuman karena Bisphenol-A dapat berpindah ke dalam minuman atau makanan jika suhunya dinaikkan karena pemanasan. Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, baik itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas.
  • SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan.
  • SAN biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.
  • SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan.

Penggunaan  plastik sedemikian meluasnya bahkan karena sangat tinggi tingkat ketergantungan padanya sehingga hampir sudah tidak dapat terpisahkan dari kehidupan keseharian kita, tidak terkecuali untuk kemasan makanan. Tidak heran kerena plastik merupakan bahan pembungkus makanan yang murah harganya, mudah didapat dan tahan lama. Tetapi dibalik itu, banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahaya dari plastik itu sendiri, apabila kita tidak benar menggunakannya.



Jadi sebelum menggunakan kemasan plastik, perhatikan dahulu kode kode diatas.

Gunakan kode 4 dan 5 untuk kemasan yang akan digunakan lebih dari 1 kali.

PASTIKAN PLASTIK ANDA AMAN UNTUK DIGUNAKAN!!



















No comments:

Post a Comment